TUJUAN DILAKUKAN PENELITIAN (Sutrisno Hadi, 2001)
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan kedalam tiga jenis, meliputi:
a. Penelitian Eksploratif
Yaitu
penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang
topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau
penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam
penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya
menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang
cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang
lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan
untuk menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena sosial
tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-data
kualitatif.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil.
Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain
penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk
mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya
berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana
fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)
c. Penelitian Eksplanatif
Tujuan
penelitian eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa
sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”.
2. Kegunaan penelitian
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, meliputi:
a. Penelitian dasar (basic research)
Suatu
penelitian disebut sebagai penelitian dasar (penelitian akademik atau
penelitian murni) jika penelitian tersebut berguna untuk me
mahami
“fundamental nature” dari suatu fenomena social atau menyediakan dasar
pengetahuan dan pemahaman yang dapat digeneralisir pada berbagai wilayah
kebijakan, masalah, atau wilayah kajian. Focus penelitian dasar adalah
untuk menolak atau menerima teori-teori yang telah memberikan penjelasan
mengapa (why) suatu fenomena social terjadi, apa (what) yang
menyebabkan hal tersebut terjadi, mengapa hubungan social mengikuti cara
tertentu, dan mengapa masyarakat mengalami perubahan.
b. Penelitian terarapan (applied research)
Kegunaan
penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu pengetahuan
pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk menjawab persoalan
kebijakan atau social problem solving. Pada penelitian terapan
penggunaan teori kurang dipentingkan dibandingkan dengan pencarian
solusi untuk masalah yang akan ditangani. Pada umumnya, penelitian
terapan adalah jenis penelitian deskriptif.
Beberapa jenis penelitian terapan, antara lain: action research, social impact assesment, dan evaluation research.
1) Action Research
Adalah
penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai kekuatan dan
menghapus garis pemisah antara penelitian dan tindakan sosial. Banyak
jenis dari penelitian tindakan, namun demikian ada beberapa
karakteristik yang berlaku umum, meliputi: 1) mereka yang dipelajari
berpartisipasi dalam proses penelitian; 2) penelitian berkaitan dengan
pengetahuan yang umum atau sudah populer; 3) fokus penelitian adalah
pada kekuatan (power) dengan tujuan penguatan (empowerment); 4) arah
penelitian adalah untuk menumbuhkan kesadaran atau meningkatkan
keperdulian; dan 5) penelitian terkait secara langsung dengan tindakan
politik.
2) Social Impact Assessment
Merupakan bagian dari
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang seringkali diperlukan untuk
menaksir dampak social yang akan timbul atau menganalisis dampak social
yang terjadi karena adanya suatu proyek atau penerapan suatu kebijakan
tertentu.
Wilayah yang dikaji, antara lain mencakup:
- Pelayanan masyarakat (mis. school enrolments, speed of policy responses)
- Kondisi sosial (mis. Rata-rata kejahatan)
- Dampak ekonomi (mis. business failure rate)
- Konsekuensi demografi (mis.pergerakan penduduk keluar atau masuk suatu wilayah).
- Lingkungan (mis., perubahan kualitas lingkungan kita)
- Hasil kesehatan (mis. Perubahan jenis penyakit)
- Efek terhadap psikologi (mis. Perubahan perilaku, stres)
3) Evaluation Research
penelitian
jenis ini biasanya dilakukan untuk menjawab pertanyaan “apakah
kebijakan/program ini bekerja sebagaimana seharusnya?”. Smith and Glass
(1987: 31) mendefinisikan penelitian evaluasi sebagai “the process of
establishing value judgments based on evidence”.
Evaluation research
mengukur efektivitas dari suatu kebijakan, program atau cara melakukan
sesuatu. Penelitian ini dapat berbentuk deskriptif, eksploratif, maupun
eksplanatif. Namun demikian, pada umumnya adalah deskriptif. Jenis
penelitian ini meliputi formative dan summative. Formative evaluation
dilaksanakan berbarengan dengan monitoring (built-in monitoring).
Sedangkan Summative evaluation dilaksanakan setelah kegaitan selesai dan
ditujukan untuk mengetahui hasil dari penerapan kebijakan tersebut.
1 komentar:
makasih atas infonya
Posting Komentar